Pemberian yang Menyakitkan

Dalam keadaan miskin, yang paling menyesakkan bukan hanya kekurangan uang,
tapi rasa takut menerima pemberian. Takut karena kita tahu, tak semua yang memberi benar-benar tulus. Ada yang memberi agar bisa mengungkit, agar suatu saat bisa berkata, "Kalau bukan karena aku, kamu apa?"

Bantuan yang seharusnya meringankan, justru jadi beban mental yang berat. Kadang, rasanya lebih baik menahan lapar daripada menerima dengan hati yang terus tertekan.

Bukan tak tahu berterima kasih, tapi kadang harga diri lebih penting daripada kenyang sesaat. Karena budi yang tak diminta, tapi terus ditagih dalam bentuk sindiran, bisa lebih melukai daripada kemiskinan itu sendiri.

Orang miskin bukan tak tahu diri. Mereka hanya ingin dihargai, bukan dikasihani. Jika ingin memberi, beri dengan hati yang ikhlas, bukan untuk merasa lebih tinggi.

Dan bagi yang diberi, semoga Allah kuatkan hati— karena rejeki sejati datang dari-Nya, bukan dari manusia yang mengukur pemberian dengan pamrih.

Komentar

Postingan Populer