Tetap Kuat
Tidak semua hidup dimulai dari pangkuan yang sama. Ada yang dibesarkan dalam rumah penuh pelukan, tak pernah tahu rasanya tidur dengan hati yang retak. Tapi ada pula yang menjalani hidup tanpa keluarga yang utuh— setiap langkah seperti meniti jalan tajam di antara ilalang yang melukai dan kabut yang menyesatkan. Setiap hari menengadah ke langit, bukan karena sombong, tapi karena jika menunduk sedikit saja, air matanya akan jatuh tanpa bisa dihentikan. Mereka bukan ingin terlihat kuat, mereka hanya tidak punya tempat untuk runtuh. Di balik senyum tipis itu, tersimpan hati yang sudah terlalu sering pecah, namun tetap dipaksa menyatu karena hidup tidak memberi mereka pilihan selain bertahan. Beberapa orang tidak hidup untuk menjadi kuat— mereka hidup karena tidak ada yang mau melihat betapa sebenarnya mereka hampir menyerah.