Mei 03, 2025

Aku Masih Dicintai

Pernah ada masa aku menjauh. Bukan karena tidak percaya, tapi karena merasa terlalu kotor untuk mendekat. Aku pikir, bagaimana mungkin aku yang penuh salah ini masih layak datang pada-Nya?

Tapi anehnya, dalam jauh itu, hati tetap memanggil. Dalam diamku, ada suara lembut yang seolah berkata, “Kembalilah. Aku masih di sini.”

Dan aku mulai paham. Allah tidak menunggu aku sempurna untuk mencintai-Nya. Dia justru membuka pintu ketika aku paling hancur, paling rapuh, dan paling malu.

Ternyata hubungan ini bukan soal layak atau tidak. Tapi soal kejujuran seorang hamba yang mau kembali, meski berulang kali pergi.

Hari ini, aku belajar satu hal: Allah tak pernah menjauh. Akulah yang sering lupa arah.

April 30, 2025

Ujian Hidup: Jalan Sunyi yang Mendekatkan pada Tuhan

Saat dunia terasa berat, justru di sanalah Allah memeluk kita lebih erat. Sebuah refleksi tentang makna ujian, keikhlasan, dan proses pendewasaan dalam cahaya Islam.

Ada masa-masa di mana hidup terasa berat,
langkah seperti tak punya arah,
dan hati dipenuhi tanya—kenapa harus aku?

Saya pernah berada di titik itu.
Titik di mana semuanya terasa sunyi,
meski dunia di luar begitu ramai.
Namun perlahan, saya mulai memahami...
bahwa hidup memang bukan untuk selalu dimengerti,
tapi untuk dijalani dengan penuh kesadaran bahwa ada Tuhan yang selalu melihat.

Hidup di dunia ini tak pernah lepas dari lika-liku.
Tak ada satu pun manusia yang benar-benar hidup tanpa ujian.
Masing-masing kita membawa beban sendiri—entah dalam bentuk kehilangan, kekecewaan, keraguan, atau rasa lelah yang tak bisa dijelaskan.

Sebagian orang mungkin terlihat menjalani hidup seperti tanpa rasa, hanya mengikuti alurnya. Tapi bagi saya, justru ujian-ujian inilah yang menjadi pengingat paling kuat bahwa kita ini lemah, dan sangat membutuhkan Tuhan yang Maha Pengasih.

Dulu saya pikir ujian itu datang untuk menjatuhkan. Tapi kini saya sadar, ujian hadir bukan untuk melemahkan, melainkan untuk menguatkan. Ia melatih hati agar lebih ikhlas, membentuk diri agar lebih bijak, dan membuka mata bahwa proses itu penting—bahwa kedewasaan bukan hasil instan, melainkan perjalanan panjang yang penuh pelajaran.

Allah berfirman dalam Al-Qur’an:

"Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan: 'Kami telah beriman,' dan mereka tidak diuji?"
(QS. Al-Ankabut: 2)

Ujian adalah bentuk cinta dari Allah, cara-Nya mendekatkan kita kembali pada-Nya. Sebab saat tak ada lagi yang mampu memahami, hanya Allah yang benar-benar mengerti isi hati.

Rasulullah SAW juga bersabda:

“Barang siapa yang dikehendaki Allah kebaikan, maka Dia akan memberinya cobaan.”
(HR. Bukhari)

Terkadang kita harus terluka dulu, agar tahu caranya bertahan. Harus kehilangan, agar tahu cara menghargai. Harus jatuh, agar tahu ke mana harus kembali.

Dan tempat kembali terbaik… adalah kepada-Nya.
Di situlah ketenangan sejati, dan dari sanalah kekuatan lahir kembali.


April 28, 2025

Tempat Paling Tenang

Di dunia yang serba cepat ini, kita sering mengejar ketenangan di luar diri: liburan, pujian, pencapaian. Tapi semakin kita cari ke luar, semakin sulit kita temukan damai itu. Karena sesungguhnya, ketenangan sejati bukan di tempat, tapi di hati yang mengenal Tuhannya.

Allah berfirman:
"Dia-lah yang menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang beriman..." (QS. Al-Fath: 4)

Ketenangan dalam Islam bukan berarti hidup tanpa masalah, tapi hati yang tetap stabil meski badai datang. Hati yang yakin bahwa semua sudah dalam genggaman Allah, dan tidak ada satu pun yang sia-sia.

Coba luangkan waktu sebentar hari ini. Tutup mata, tarik napas, dan bisikkan dalam hati:
"Hasbunallah wa ni’mal wakil."
(Cukuplah Allah menjadi penolong kami, dan Dia adalah sebaik-baik pelindung).

Kadang, yang kita butuhkan bukan solusi cepat, tapi keyakinan bahwa Allah sedang bekerja—diam-diam, dengan cara paling indah.

Jika Hatimu Lelah

Jika hatimu lelah, itu bukan tanda kamu kalah. Itu hanya isyarat bahwa kamu butuh jeda—untuk duduk sejenak, menengadah, dan melepas beban yang terlalu lama kamu pikul sendiri.

Islam tidak pernah menuntut kita untuk selalu kuat. Justru Allah sangat menyukai hamba yang datang kepada-Nya dalam tangis dan kejujuran.

"Katakanlah: Cukuplah Allah bagiku. Kepada-Nya aku bertawakal..." (QS. At-Taubah: 129)

Terkadang ketenangan tidak datang karena masalah selesai, tapi karena hati mulai belajar ikhlas. Melepaskan yang tak bisa kita kendalikan, dan percaya bahwa skenario Allah selalu lebih indah, meski belum kita mengerti sekarang.

Maka hari ini, jangan buru-buru menyelesaikan semuanya. Tenangkan dirimu dalam sujud. Biarkan Allah menyembuhkan bagian hati yang kamu sendiri pun tak tahu bagaimana caranya.

April 27, 2025

Refleksi: Hati yang Lapang

Ada hari-hari di mana hati terasa sempit. Pikiran berisik, perasaan tak menentu, dan segalanya tampak menekan dari segala arah. Tapi di tengah sempitnya dunia, Islam menawarkan kelapangan hati yang datang dari satu sumber: keikhlasan dan keyakinan pada Allah.

Allah berfirman:
“Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu?” (QS. Al-Insyirah: 1)

Ketenangan hati bukan dari hidup yang tanpa rintangan, tapi dari keyakinan bahwa setiap kesulitan membawa pelajaran. Hati yang lapang adalah hati yang tidak menyimpan marah, tidak mendendam pada takdir, dan tidak menggenggam dunia terlalu erat.

Bersihkan hatimu dengan memaafkan, bersyukur atas hal kecil, dan kembalikan setiap keresahan kepada Allah. Karena tak ada tempat paling aman selain bersandar pada-Nya.

Hari ini, coba katakan dalam hati: "Ya Allah, aku tidak paham jalan-Mu, tapi aku percaya Engkau tidak pernah salah membawa hamba-Mu pulang kepada ketenangan."

April 26, 2025

Luka yang Menguatkan

Kadang hidup memberi kita luka yang tak kita minta. Perasaan ditinggalkan, gagal, atau kecewa membuat hati terasa remuk. Tapi tahukah kamu? Dalam Islam, setiap luka adalah tempat di mana Allah paling dekat dengan kita.

Rasulullah SAW bersabda:
"Barang siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar." (QS. At-Talaq: 2)

Luka bukan tanda kelemahan, tapi jalan menuju kekuatan baru. Sabar bukan berarti diam tanpa rasa, tapi bergerak perlahan sambil percaya bahwa semua akan sembuh pada waktunya. Healing dalam Islam adalah tentang menyerahkan beban kepada Allah, bukan memendamnya sendiri.

Saat kamu merasa lelah, tidak apa-apa untuk istirahat. Bahkan Nabi pun pernah bersedih. Tapi jangan lupa untuk kembali. Karena Allah, sebaik-baik penyembuh, selalu menunggu hamba-Nya pulang.

Refleksi : Bahagia Menjadi Laki-Laki dalam Pandangan Allah

Hari ini, aku kembali diingatkan bahwa kebahagiaanku bukan pada seberapa besar rumahku, seberapa tinggi jabatanku, atau seberapa tebal isi dompetku.
Tapi pada seberapa dekat aku dengan Allah.
Seorang laki-laki sejati adalah ia yang hatinya penuh iman, langkahnya penuh amal, dan lisannya tidak lepas dari zikir.
Ia bahagia karena istrinya menjadi penyejuk mata, anak-anaknya menjadi penyejuk hati, dan rumahnya menjadi tempat sakinah yang diberkahi.

Ia tak mengejar dunia secara buta, tapi mencari rezeki yang halal dengan tangannya sendiri, lalu mensyukuri apa yang Allah beri, sekecil apa pun itu.
Baginya, cukup adalah kekayaan, dan ridha Allah adalah tujuan utama.

Hari ini, aku ingin menjadi laki-laki seperti itu:
Yang tenang hatinya, kuat imannya, dan sabar langkahnya.

"Ya Allah, jadikan aku laki-laki yang Engkau ridhai. Yang sederhana di dunia, tapi mulia di akhirat. Aamiin."

April 25, 2025

Bukan Tidak Mengerti, Hanya Belum Melewati

Bukan mereka tak peduli,
bukan pula tak mengerti...
Mereka hanya belum berjalan di jalan yang sama,
belum merasakan luka di titik yang kamu tempuh.

Kesulitanmu mungkin tak tampak bagi mereka,
karena belum tentu mereka diuji dengan cara yang serupa.
Dan tak apa—tak semua harus mengerti.
Yang penting, kamu tetap kuat dan terus melangkah.

Karena pada akhirnya, yang paling tahu isi hatimu…
adalah Dia yang menciptakanmu.

Allah berfirman:

"Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya."
(QS. Qaf: 16)

Ketika dunia terasa sepi,
ingatlah bahwa Allah tak pernah jauh.
Ia Maha Tahu, bahkan saat tak satu pun manusia memahami.

April 23, 2025

Tenang Bersama Allah

Ketika dunia terasa bising dan hati mulai sesak oleh beban pikiran, kita sering mencari pelarian—entah lewat hiburan, kesibukan, atau bahkan menyendiri dalam keheningan. Tapi ada satu tempat paling damai yang sering kita lupakan: hati yang penuh dzikir.

Allah berfirman:
“Bukankah dengan mengingat Allah, hati menjadi tenang?” (QS. Ar-Ra’d: 28)

Kesehatan mental bukan hanya soal bagaimana kita berpikir, tapi juga tentang bagaimana hati kita merasa. Dan hati yang dekat dengan Allah akan menemukan kekuatan, bahkan di tengah badai yang mengguncang.

Saat kita jatuh, Islam mengajarkan untuk bangkit dengan sabar. Saat gelisah, Islam mengajarkan untuk percaya dan berserah (tawakal). Bukan karena kita lemah, tapi karena kita tahu, kita tidak pernah sendiri. Ada Allah yang Maha Mendengar, bahkan ketika kita hanya bisa menangis dalam diam.

April 21, 2025

Episode 1: CV Overpower

Setelah ratusan lamaran dikirim dan tak ada panggilan, Bono memutuskan strategi baru: bikin CV dalam bahasa Inggris full.
Kata Bono, “Biar keliatan internasional, siapa tahu HRD langsung kagum.”

Akhirnya, jadilah CV-nya begini:

 "I am a highly motivated fresh graduate with ability to work under pressure and underpaid. I can operate Microsoft Word, Microsoft Office, Microsoft Paint, and rice cooker."

Pas dipanggil interview, HRD senyum manis dan bilang,
“Wah, bahasa Inggrisnya lancar ya, Mas Bono?”
Bono jawab dengan penuh percaya diri:
“Lancar banget, Mbak. Apalagi kalau ada koneksi internet.”

April 20, 2025

Curhatan Si Miskin Optimis – Ep. 3]"Tanggal Tua dan Dompet Kosong"


Tanggal muda: hidup masih penuh harapan.
Dompet masih senyum, rekening masih hangat.
Tapi begitu masuk tanggal 23 ke atas…
Dompet mulai miring, rekening tinggal notifikasi "Saldo tidak mencukupi".

Gue scroll Shopee cuma buat liat-liat.
Masukin keranjang, tapi gak pernah check out.
Keranjang isinya udah kayak wishlist hidup:
sepatu baru, skincare, panci teflon, sama impian yang belum kesampean.

Isi dompet?
Ada 2 lembar uang 2 ribuan, 1 koin 500, dan 1 kartu ATM buat gaya doang.

Temen ngajak nongkrong, gue jawab:
“Lagi healing di rumah aja.”
Padahal aslinya:
“Lagi hiling karena duit abis.”

Tapi ya, sebagai si miskin optimis,
gue percaya tanggal tua cuma ujian kesabaran.
Tanggal muda akan datang,
walau biasanya cuma numpang lewat 3 hari.

Aku Masih Dicintai

Pernah ada masa aku menjauh. Bukan karena tidak percaya, tapi karena merasa terlalu kotor untuk mendekat. Aku pikir, bagaimana mungkin aku y...