Kadang kita ingin banyak hal: ingin punya uang, ingin hidup tenang, ingin rezeki lancar. Tapi sayangnya, kaki enggan melangkah, tangan tak mau bergerak, dan pikiran tak mau berpikir. Lalu kita bertanya, “Kenapa rezeki terasa seret?” Padahal jawabannya sederhana: karena kita berhenti di tempat.
Allah tidak menurunkan rezeki kepada yang malas. Bahkan burung yang setiap pagi keluar dari sarangnya pun disebut dalam hadits: “Seandainya kalian bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benarnya tawakal, niscaya kalian akan diberi rezeki sebagaimana burung diberi rezeki; ia berangkat pagi dalam keadaan lapar dan pulang sore dalam keadaan kenyang.” — (HR. Tirmidzi)
Lihatlah, burung saja tak diam. Ia terbang, mencari, dan kembali dengan keyakinan. Maka bagaimana dengan manusia yang diberi akal, tenaga, dan kesempatan, tapi hanya duduk menunggu keajaiban?
Berdoa tanpa usaha itu seperti menanam tanpa menyiram. Doa memang mengundang rahmat, tapi kerja keras membuka pintu rezeki. Allah tidak pernah menjanjikan kekayaan bagi yang pasif, tapi menjanjikan kecukupan bagi yang bersungguh-sungguh.
“Dan bahwasanya manusia tidak akan memperoleh selain dari apa yang telah diusahakannya.” (QS. An-Najm: 39)
Maka jangan salah paham dengan kalimat “rezeki sudah diatur.” Ya, sudah diatur — tapi melalui jalan yang harus kamu tempuh. Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum sampai mereka mau mengubah diri mereka sendiri. Jadi kalau hidup terasa sempit, bukan karena langit tertutup, tapi mungkin karena kita sendiri belum mau membuka langkah.
Bangunlah. Bergeraklah. Jangan hanya menunggu waktu yang tak pasti. Belajarlah, berjualanlah, berjuanglah. Karena rezeki tidak datang pada yang bermimpi, tapi pada yang berani bangun dari mimpinya.
Allah tidak marah pada orang miskin, tapi bisa saja murka pada orang yang malas padahal mampu. Sebab malas bukan tanda tawakal, tapi tanda lalai. Maka, kalau ingin hidup berubah — jangan cuma berharap, tapi buktikan dengan langkah.
Doa agar diberi semangat dan keberkahan rezeki
اللهم بارك لي في رزقي ووفقني في عملي واجعلني من عبادك الشاكرين
Allahumma bārik lī fī rizqī, wa waffiqnī fī ‘amalī, waj‘alnī min ‘ibādika asy-syākirīn
Ya Allah, berkahilah rezekiku, bimbinglah aku dalam pekerjaanku, dan jadikanlah aku termasuk hamba-Mu yang pandai bersyukur.
Rezeki bukan tentang seberapa banyak yang datang, tapi seberapa dalam kita mengenal Allah saat mencari dan mensyukurinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar