Refleksi Jiwa: Tentang Malam, Tidur, dan Ayat yang Tak Pernah Kita Sadari
"Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah tidurmu di waktu malam dan siang hari, serta usahamu mencari sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan." (QS. Ar-Rum: 23)
Ada keajaiban yang sering kita anggap biasa: rasa lelah... lalu tidur... lalu bangun kembali. Begitu sederhana — tapi sesungguhnya itu tanda kebesaran-Nya. Saat hidup terasa penuh tuntutan, pikiran sibuk berlari ke sana ke mari,
kadang kita lupa… bahwa bisa tidur pun adalah anugerah dari Allah. Ada banyak yang berbaring, tapi tak bisa terlelap. Ada yang tertidur, tapi tak kunjung merasa tenang.
Ayat ini menampar lembut. Bahwa di balik rutinitas tidur dan kerja, ada tanda-tanda Allah yang perlu direnungi. Tidur — untuk mengistirahatkan jasad, siang — untuk berikhtiar dan mengejar rezeki,
Dan semua itu... adalah bagian dari ibadah, jika niatnya benar. Allah ingin kita paham, bahwa tidur bukan sekadar lelap, dan bekerja bukan sekadar sibuk. Keduanya adalah siklus kehidupan yang menunjukkan kasih sayang dan pengaturan-Nya yang sempurna.
Malam dan siang silih berganti, seperti halnya susah dan senang, gagal dan berhasil. Dan dalam setiap pergantian itu, ada Allah yang selalu mengatur dengan penuh hikmah. Ayat ini mengajarkanku untuk lebih sadar: bahwa hidup bukan hanya tentang pencapaian, tapi tentang menyadari kehadiran Allah — bahkan dalam detik-detik yang terlihat biasa.
Komentar
Posting Komentar