Januari 30, 2025

Embun dan Senyum Pagi

   

Dingin pagi yang sejuk menyelinap lewat celah-celah jendela kayu yang setengah terbuka. Di sudut taman kecil di ujung jalan, kabut tipis masih menggantung di antara dedaunan pohon salam yang bergoyang pelan. Langit berwarna biru pucat, seperti kanvas yang baru saja dicuci hujan semalam. Angin berbisik, membawa aroma tanah basah dan bunga melati yang mekar di pagi buta.

Seorang lelaki tua duduk di bangku kayu lapuk yang dicat hijau muda, tangannya menggenggam cangkir keramik yang mengepulkan asap hangat. Kopi hitamnya beriak tenang, memantulkan bayangan matahari yang baru saja mengintip dari balik pepohonan. Di kakinya, seekor kucing belang kuning mengendus-endus rerumputan yang masih basah oleh embun, sesekali mengibaskan ekornya ke udara seperti kuas yang mencoret keheningan.

Dari kejauhan, suara sepeda kayuh terdengar berderit pelan. Seorang anak perempuan dengan seragam sekolah biru melintas, keranjang anyaman di gagang sepedanya penuh bunga kertas yang ia petik dari halaman rumah. Ia melambai ke arah lelaki tua itu, dan senyumnya—hangat seperti sinar pertama yang menyentuh pucuk daun—mengambang di udara sebelum menghilang di belokan jalan.  

Lelaki itu meneguk kopinya, matanya menyipit menatap langit yang kian terang. Di atas kepala, seekor burung gereja hinggap di dahan rendah, berkicau pendek seolah membagi cerita tentang pagi yang baru saja lahir. Ia menarik napas dalam-dalam, udara segar itu merasuk ke paru-paru, membawa serta kedamaian yang hanya ada di sudut-sudut sunyi seperti ini: ketika waktu terasa lambat, dan dunia belum sepenuhnya terbangun.  

Kucing di sampingnya mendengkur pelan, sementara embun di dedaunan mulai menetes, membasahi bumi perlahan. Pagi itu, di sudut taman yang sepi, segalanya terasa seperti puisi yang tak perlu ditulis—cukup dirasakan, lalu disimpan di sudut ingatan yang paling hangat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ilusi Kemewahan: Ketika Kepemilikan Hanya Fatamorgana

Kita hidup di zaman di mana kepemilikan dianggap sebagai tolok ukur kesuksesan. Rumah mewah, mobil terbaru, gadget canggih—semua ini seolah ...